Rambut Indahku


Dear rambut indahku,

Aku minta maaf ya, eh ga seharusya aku minta maaf sih karena aku kan mencoba melindungumu. Nanti pelan-pelan aku jelaskan. Sudah hampir dua bulan aku menutupmu dengan selembar kain warna-warni yang disebut orang hijab. Aku tau kamu merasakan pengap, gerah, susah bernafas. Tapi percayalah rambutku, ini untuk menyelamatkan kita berdua di alam setelah dunia.

Seorang teman kerjaku pernah suatu kali datang menunjukkan sebuah hadist, kira-kira begini bunyinya “wanita yang tidak mengenakan penutup kepala (hijab) tidak dapat mencium bau surga sejauh 500 tahun jaraknya” bukankah itu mengerikan rambut indahku? Nanti, di surga sana ada bidadara yang gantengnya Darius Sinatrya saja kalah. Biarkan mereka bisa melihat kamu yang panjang, hitam legam karena tidak tersengat matahari selama di bumi.

Aku juga minta maaf karena setiap pagi harus memanaskan kamu supaya cepat kering, sebenarnya aku membahayakan kamu dengan dipanaskan atau tidak. Maaf karena aku harus mencucimu setiap pagi meski kamu belum terlalu kotor. Karena sedikit saja kamu terkena matahari mendadak berminyak dan itu membuatku kegerahan seharian, itulah kenapa aku mencucimu setiap pagi. Karena aku malas, aku harus memanaskanmu agar kering lebih cepat. Harusnya aku bisa bangun lebih pagi supaya kamu kering alami. Kalaupun aku biarkan basah kemudian aku tutup dengan hijab, bukankah kamu tidak nyaman? Dan itu membuat kepalaku pusing.

Hai rambut indahku, sebentar lagi aku akan memangkasmu sebahu, bukan karena aku tak sayang lagi, kepalaku pusing karena harus menggendong kamu dikepalaku seharian. Aku harus membuat cepolan karena tidak mungkin hanya di kuncir ekor kuda saja, pasti kamu lebih panjang dari kain penutupnya. Ada lagi alasan lainnya, sudah beberapa bulan ini kamu rontok, parah. Boleh ya aku pangkas sebahu?

Jangan khawatir, aku masih akan memanjakanmu. Aku akan melakukan perawatan seperti biasa, creambath supaya akarmu kuat, stok masker untukmu masih banyak di laci meja riasku tenang saja. Dua hari sekali aku masih menyapukan conditioner supaya helaianmu lembut, aku suka mengelusnya, kamu pun suka ketika aku melakukannya bukan?

Jadi...jangan bersedih ya rambut, selepas aku berkegiatan aku akan membiarkanmu tergerai bernafas setelah seharian aku jalin menjadi cepolan diatas kepalaku. Tapi...kalau aku tidur, jangan kamu menghujaniku ciuman, aku susah bernafas, sudah menari-nari saja diatas kepalaku, jangan ke mukaku yah...
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ke 13

Komentar

Postingan Populer