Pemilik Tulang Rusukku
Dear pemilik tulang rusukku…
Jangan kau datang buru-buru karena aku tak ingin memanfaatkanmu saja, memanfaatkan bahumu saat aku menangis. Memanfaatkan baikmu untuk keluh kesahku, sabarmu untuk keresahanku, waktumu untuk antar jemputku
Saat ini aq mudah marah,kadang menangis, iya aku tidak stabil, aku tak ingin kau melihatku seperti ini pemilik tulang rusukku. Mungkin jika kau datang sekarang, aku akan menceritakan tentang dia dan dia yg menorehkan sakit kepadaku, menjejalimu dengan cerita-cerita tentang mereka. Meminta segala pengertianmu yang mungkin kamu sudah tidak mau mengerti lagi, suatu kali. Kalau aku kesal karenamu, pasti aku akan membandingkanmu dengan mereka, karena aku masih mengingat setiap menit bersama mereka.
Hai pemilik tulang rusukku, aku ingin kau datang saat aku sudah bisa tersenyum, karena bahagia bukan karena sandiwara, menangis karena haru bukan karena terluka. Aku ingin bersandar di bahumu karena disitulah tempatku melepas lelah bukan karena lemah, meraih jemarimu karena jarak jari-jarimu adalah untukku, bukan karena takut beku
Aku ingin bertemu denganmu karena jalur kita tersibak karena-NYA, bukan karena terpaksa. Sembari aku menunggu kedatanganmu, aku sedang menyiapkan tempat khusus dihatiku, setelah sebelumnya aku membersihkan apa yang ada di dalamnya
Saat kamu datang, aku sudah menyiapkan semuanya. Tak perlu kau meminta, pintuku akan terbuka dengan sendirinya. Dan nyeri di dada kiriku sudah sirna, karena kedatangan pemiliknya.
Penuh cinta,
Tulang rusukmu yang belum ketemu
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ke 12
Komentar
Posting Komentar