Kopi dan Kamu
Aku akan memberitahumu sesuatu
yang mungkin kamu sudah tau. Tentang kamu dan kopi atau kopi dan kamu bebas
mana saja yang kamu suka, secara tidak sengaja aku menganalogikan kamu adalah
kopiku. Tapi tidak seperti orang-orang kebanyakan yang mengatakan kecanduan
terhadap kopi, atau mereka berpikir bahwa kopi adalah penyelamat mereka, kalau
ngantuk ada kopi, kalau iseng minum kopi, bahkan ada yang sehari saja tidak
meneguk secangkir kopi, kepalanya didera sakit.
Aku penyuka kopi, sangat. Tapi aku
tidak bisa menikmatinya. Aku suka menghirup aroma kopi yang baru dijerang, tapi
aku tidak bisa meneguknya. Sama, kamu juga begitu, aku suka memandangi wajahmu,
mengingat yang dulu-dulu. Tapi aku tidak bisa memilikimu, hanya mampu memandang
dari kejauhan, begitu saja. Itupun ketika aku ingin memandang, kalau tidak aku
akan memalingkan muka. Seperti ketika aku melewati kedai kopi dengan aroma
ratusan biji kopi yang sudah dihaluskan kemudian dijerang. Menghirup aromanya
tanpa berniat untuk duduk didalamnya, lewat saja J.
Yang pernah aku baca, kopi itu
mengandung kafein, lumayan tinggi kalau tidak salah. Nah...kamu tau berasal
dari mana rasa pahit yang keluar setiap mengecap bubuk kopi? Ada senyawa hasil
metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi, itulah kenapa kopi
pahit. Kamu?? Aku belum pernah bilang kamu pahit kan? Kecuali ketika aku
menggigit lenganmu hingga biru dan kamu bilang “daging aku pahit tauuuu” nah
itu aku setuju ehehehe. Sampai hari ini kamu manis, meski aku belum pernah tau
senyawa apa yang melekat di darahmu sehingga kamu begitu manis.
Ada lagi tentang kopi, kafein
didalamnya berperan meningkatkan kerja psikomotor, itulah sebabnya kenapa tubuh
tetap terjaga setelah meminum kopi, ada efek psikologis juga, yaitu
meningkatkan energi. Sama seperti kamu, bagiku. Segala sesuatu yang menyangkut
kamu, entah memikirkan kamu, mengkhawatirkan kamu, atau memimpikan kamu
psikomotorku berkerja lebih aktif. Aku bisa terjaga hingga pagi karena kamu. Sama
kan seperti kopi? Atau aku merasa energiku terisi penuh ketika bersamamu,
yah...aku setuju ini efek psikologis. Sama seperti Kopi.
Ah...aku jadi banyak bercerita
tentang kopi. Mungkin bukan kopi yang kurang baik bagi kesehatan, tapi
kandungan kafein didalamnya. Sama seperti kamu, mungkin bukan kamunya yang
kurang baik untuk aku, tapi apa yang ada didalam dirimu yang belum aku tau atau
orang-orang yang berada di sekelilingmu yang membentuk formula dan menjadikanmu
seperti sekarang.
Pasti kamu tau kalau aku suka
kopi seperti bagaimana aku menyukaimu, dan tentulah kamu tau kalau aku sudah
lama tidak bisa mengecap kopi karena masalah kesehatanku. Disini...letak
persamaan kamu dan kopi semakin kentara. Aku begitu menyukai kopi tapi tidak
bisa menikmati, ketika aku memaksa untuk menikmati sedikit, sedikiiiiit saja
bahaya pasti datang. Asam lambung meningkat, mual-mual, nafsu makan hilang,
lunglai, muntah-muntah dan berujung di kamar Unit Gawat Darurat di sebuah rumah
sakit seperti kala itu kamu membawaku ditengah malam yang dingin.
Kamu....mampu menyihirku dengan
nikmatmu, mampu memanjakanku dengan
angan dan rayuanmu, sama seperti aroma kopi yang begitu menggelitik
dinding hidung dan memanjakan imajinasiku akan nikmatnya secangkir kopi.
Ya...ketika berimajinasi aku akan mampu menjalani kehidupan yang lebih serius
dari sekarang, aku tersenyum, sadar bahwa itu dipaksakan. Ketika aku terus
memaksa untuk meneruskan....ini gejalanya: aku menjadi orang lain, menutup
telinga dari celotehan dari orang-orang tersayang, dibutakan oleh sesuatu yang
bernama cinta dan semua ini berujung pada di kamar gelap bernama Unit Galau
Darurat, dan aku sempat dirawat disana selama berbulan-bulan. Aku masih harus
rawat jalan setelahnya, kadang-kadang suka kambuh. Tapi sudah tidak
berpengaruh. Aku segera berpindah ke Unit Gembira Darurat.
Jadi....meski nikmat diawal,
ujung-ujungnya menyisakan luka. Itulah kenapa aku memutuskan untuk meninggalkan
Kopi dan Kamu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ke 14
Komentar
Posting Komentar