Sederhananya kata
Ketika itu kamu mengatakan bahwa kamu bukan
pujangga yang tak mampu merangkai kata, senyumku simpul, menyungging di sudut
bibir. Aku nyengir karena kata itu
kamu kutip dari band terkenal pada jamannya, Base Jam. Aku hanya memandangmu
memamerkan barisan gigi biji ketimunku.
Kamu terus saja berseru tentang betapa kamu
tidak pandai menyampaikan suara hati, jangankan suara hati, minta ijin ke
toilet sewaktu kamu sekolah saja kamu mandi keringat seketika, begitu katamu
sambil mengaduk minuman kesukaanmu.
“Jangan meminta aku mengatakan apapun yang
aku sendiri tidak tahu bagaimana mengatakannya, kalo kamu perlu kalimat I Love
You dariku, bagaimana kalau aku gantikan dengan selamat pagi di pagi aku menyapamu dan selamat malam di malam
kamu menutup hari dengan suaraku atau pesan-pesan dariku?”
Aku masih memandangimu, tersenyum dan
kembali menyeruput minuman gagal dietku green tea shake with cream.
“Jangan juga meminta aku menuliskan kalimat
sejenis merayu bercampur bumbu romantis dalam secarik kertas atau buku, hal itu
hanya akan membuat aku tidak tidur berjam-jam bahkan bisa semalaman memikirkan
kata menjadi kalimat indah itu. Eh...tapi, jangan juga meninggalkanku hanya karena aku tidak pandai
berkata-kata, karena aku juga tidak bisa menjanjikan bahwa aku akan menunjukkan
betapa aku mencintaimu dengan perbuatanku. Lihat saja, aku mengajakmu membeli
minuman di kedai favorit kita dan memilih menikmati gedung-gedung di Jakarta
dari balkon rumahku. Jelas ini jauh dari romantis, yang pasti aku tidak ingin
kamu meninggalkanku. Aku mencintaimu, bukan membutuhkanmu. Ah yang benar adalah
aku membutuhkanmu karena aku sangat mencintaimu. Mengerti?”
Selesainya kalimat itu, kamu menggenggam
tanganku tanpa menoleh ke arahku, pandanganmu lurus memandang gedung paling
terang di sisi selatan. Aku hanya memandangi rahangmu yang bergaris tegas. Ah
sayang, kamu tidak perlu berkata-kata sepanjang lintasan kereta Sumatra – Jawa
atau selebar permukaan lautan di bulatan bola dunia.
Sadarkah kamu sayang? Dua kalimat panjang
yang kamu tuturkan beberapa detik yang lalu adalah kalimat tanpa rima, tanpa
aturan dan tanpa iringan kata-kata berhias bunga-bunga. Itu cukup, lebih dari
cukup. Kata-kata sederhana dari lelaki yang mencintaiku dengan cara yang jauh
dari kata sederhana, aku adalah istimewamu, cintamu adalah surga duniaku kalau
aku boleh mengatakan, semoga tidak berlebihan.
“Sayang, kadang kalimat sederhana
perwakilan kita berbicara mampu mengantar sejuta makna, indah dengan
kesederhanaanya. Seperti apa yang kamu lakukan barusan” ucapku lirih takut mengganggu
konsentrasimu memahami bintang yang tak beraturan di angkasa.
Kusandarkan kepala di bahumu, cara kita
menikmati cinta dengan sederhana. Merayakan cinta yang luar biasa.
so sweeeeeeeeeet >,<
BalasHapuskalau mau diromantiskan dengan kata-kata carilah pacar penulis, minimalm penulis blog :D
Trust me, it works :D
intan kulaaaaaaa...kalo ini sok sweet hiihiii sssttt bocoran nih, pacarku penulis *bhihik*
Hapus