Pasti Ada

Bagaimana barisan kata berubah menjadi sederet kalimat, mengaduk apa yang ada didalam dada, menggelitik mata memaksa melelehkan air mata?
Jelas bukan kamu atau dia, hanya seorang pria yang pandai menyusun kata-kata, bercerita bagaimana berada disana, saat melihatmu berjalan berlawanan arah, bagaimana bercengkrama dengan hujan ketika hati ini terkoyak.
Hanya sedikit cerita, ternyata sanggup menyalakan bara, oh sungguh aku menderita
Mungkin aku belum benar - benar lupa bagaimana kau meninggalkan luka
Satu tahun aku pikir cukup untuk melupakannya, paling tidak cukup untuk berdamai dengannya
hei....bukankah aku mengatakan ini bukan tentang kamu atau dia, tapi nyawa yang dibawa oleh barisan kata yang ditulis pria itu selalu membawaku kearahmu, sesekali ke arah dia, karena rasanya sama
Tapi sakitku, lukaku masih saja karena kamu

Menuliskan barisan kataku sendiri, tanpa diminta hanya ingin kau membaca, dia membaca. Selanjutnya apa? ya...tidak akan terjadi apa - apa
Apa aku merasa lega? aku pun selalu bertanya - tanya, apa yang akan membuatku lupa, apa yang membuatku lega? belum ada, pasti ada, ya! pasti ada

Komentar

Postingan Populer