Saudara Kembar
Perkenalkan nama saya Mifta, biasa dipanggil Tuta. Saudara kembar saya namanya Moody bukan Maudy. Yak kalo saya orangnya menyenangkan, paling ga itu kata saya, dan beberapa teman dekat saya yang sudah mengenal saya. Atau mereka tidak cukup berani mengatakan bahwa saya menyebalkan hiihiihiii
Saudara kembar saya bisa saja marah-marah karena hal sepele, misal ketika bertemu orang kurang sopan, ketemu orang yang kerjanya lambat, ketemu sama orang yang sok tau, ketemu sama orang yang nyolot, bla bla bla
Ah...kedengarannya saudara kembar saya ini agak kelewatan. Dulu waktu masih remaja hingga menjelang dewasa, saya sering membiarkan kembaran saya ini mengambil alih segalanya, eits tidak sekarang. Semakin dewasa (boleh dibaca semakin tua) saya sangat keras terhadap saudara kembar saya. Saya tidak mengijinkan dia bertingkah seperti ketika remaja, seringkali saya menahan tangis karena mendekap mesra saudara kembar saya supaya ga kelepasan. Meski saya yang mendekap dia, saya yang terserang sesak napas, saya yang membendung air mata supaya ga tumpah, alhasil mata saya merah.
Saudara kembar saya sudah ada di bawah kendali saya, tenang saja. Tinggal saya aja yang kasihan sama saya sendiri, setiap kali mengendalikan kembaran saya perjuangan sekali rasanya.
Saya pernah menanyakan kepada saudara kembar saya, kurang lebih begini percakapan kami berdua:
Saya : "Mood, kenapa kamu gampang sekali marah, manyun, kesel?"
Moody : "habisnya orang-orang ga kaya kakak"
S : "apanya?"
M : "mereka lelet, kalo dikasih tau nyolot, ga tau tapi sok tau, mereka juga ga tau tata krama, emangnya mereka ga diajarin dirumahnya?"
Saya tidak melanjutkan percakapan, bukan karena mengiyakan apa yang dikatakan kembaran saya, mungkin saja cara memandang kembaran saya terhadap saya salah, dia menganggap saya terlalu (apa aja...bisa diisi sendiri tapi yang positif, biar nyambung sama lanjutannya)
Padahal moody ga tahu aja kalau orang lain (mungkin) menganggap saya jauh dari apa yang dia pikirkan.
Terakhir...kalau saya sedang mendekap kembaran saya ini, paling sebel kalau disalah-salahin, atau dipojokkan, atau tiba-tiba dinasehati. Lhah...ini nih, mengendalikan diri saat mencoba mengendalikan yang lain itu susah!!!
Sekian. nanti kembaran saya bisa marah-marah lagi.
*kecup*
Saudara kembar saya bisa saja marah-marah karena hal sepele, misal ketika bertemu orang kurang sopan, ketemu orang yang kerjanya lambat, ketemu sama orang yang sok tau, ketemu sama orang yang nyolot, bla bla bla
Ah...kedengarannya saudara kembar saya ini agak kelewatan. Dulu waktu masih remaja hingga menjelang dewasa, saya sering membiarkan kembaran saya ini mengambil alih segalanya, eits tidak sekarang. Semakin dewasa (boleh dibaca semakin tua) saya sangat keras terhadap saudara kembar saya. Saya tidak mengijinkan dia bertingkah seperti ketika remaja, seringkali saya menahan tangis karena mendekap mesra saudara kembar saya supaya ga kelepasan. Meski saya yang mendekap dia, saya yang terserang sesak napas, saya yang membendung air mata supaya ga tumpah, alhasil mata saya merah.
Saudara kembar saya sudah ada di bawah kendali saya, tenang saja. Tinggal saya aja yang kasihan sama saya sendiri, setiap kali mengendalikan kembaran saya perjuangan sekali rasanya.
Saya pernah menanyakan kepada saudara kembar saya, kurang lebih begini percakapan kami berdua:
Saya : "Mood, kenapa kamu gampang sekali marah, manyun, kesel?"
Moody : "habisnya orang-orang ga kaya kakak"
S : "apanya?"
M : "mereka lelet, kalo dikasih tau nyolot, ga tau tapi sok tau, mereka juga ga tau tata krama, emangnya mereka ga diajarin dirumahnya?"
Saya tidak melanjutkan percakapan, bukan karena mengiyakan apa yang dikatakan kembaran saya, mungkin saja cara memandang kembaran saya terhadap saya salah, dia menganggap saya terlalu (apa aja...bisa diisi sendiri tapi yang positif, biar nyambung sama lanjutannya)
Padahal moody ga tahu aja kalau orang lain (mungkin) menganggap saya jauh dari apa yang dia pikirkan.
Terakhir...kalau saya sedang mendekap kembaran saya ini, paling sebel kalau disalah-salahin, atau dipojokkan, atau tiba-tiba dinasehati. Lhah...ini nih, mengendalikan diri saat mencoba mengendalikan yang lain itu susah!!!
Sekian. nanti kembaran saya bisa marah-marah lagi.
*kecup*
kak tuta punya kembaran yah?? laen kali upload foto barengannya donk kak :)
BalasHapus*cubit gemes* hiiihii satu aja banyak yg naksir apalagi dua dek :)))
Hapusini maksudnya orang lain dalam diri kamu, kan?
BalasHapuskembaran kamu itu sifat lain kamu yang menyebalkan, kan?
mantap ide tulisan ini :)
suka marah2 karena lelet dan gak sopan? ah persis kayak saya nih :D
iyaa hiks hiks kalo lagi ngempet, aku bisa sampe mewek mewek
Hapus