Hari Berkabung
Setiap kejadian pasti terjadi karena satu atau dua alasan,
mungkin berjuta-juta alasan. Pertemuan, perpisahan, susah, senang pasti terjadi
karena suatu alasan.
Pertemuan dengan seseorang terjadi karena memutuskan untuk
datang ke suatu tempat atau acara. Perpisahan terjadi karena akan melangkah ke
sesuatu (orang, tempat, lingkungan dll) yang baru. Susah karena sesuatu terjadi
tidak sesuai dengan harapan. Senang karena apa yang diharapkan terwujud atau
bahkan melebihi harapan.
Adakah satu kejadian tanpa didahului kejadian yang lain?
*
Hari ini hatiku kembali hancur, mendapati rumah tangga seorang
sahabat harus kandas di tengah jalan. Yang membuatku sakit lagi, kejadiannya
sudah tujuh bulan yang lalu. Aku dan teman-teman mengenal baik mereka berdua,
bagaimana perjalanan cinta mereka, karena sesuatu yang pernah juga menimpa
diriku, mereka berdua harus mengorbankan putri semata wayang yang masih balita.
*
Aku sebagai teman, ingin mencaci maki, aku sebagai perempuan
ingin meludahi. Bagaimana mungkin perjuangan untuk menyatukan cinta dua hati
yang terpisahkan ratusan kilometer harus kandas hanya karena sesuatu yang
seharusnya bisa....bisa ditepis demi si buah hati.
*
Siapalah aku yang merasa berhak menghakimi kedua manusia
yang (dulu) saling mencinta. Tidak ada kata-kata yang bisa aku kirimkan kepada
si istri yang ditinggalkan si suami. Aku belum pernah duduk di posisi si istri.
Hanya doa dan air mata dari sini yang mampu aku kirimkan.
*
Apapun keputusan yang diambil sahabatku pasti ada beberapa
alasan di belakangnya, meski sampai detik ini aku menganggap itu salah.
*
Kepada kekasihku, pasangan hidupku nanti, aku tidak ingin
kamu melempar janji untuk selalu setia sampai mati. Kalaupun hal itu harus ada
sebagai duri dalam tangkai mawar, pintaku hanya satu, jangan tinggalkan aku.
Semoga aku mampu mempertahankan sesuatu yang memang harus tetap satu.
Jangan mengambil keputusan ketika kita berdua sedang dalam
keadaan paling...paling marah, paling sedih, paling bahagia.
Komentar
Posting Komentar