Jawaban yang tidak diharapkan
Beberapa jam sebelum kembali ke Jakarta, aku melontarkan pertanyaan,
*
Eiii penontooon, tahu kan maksud aku? misalnya begini, kalo kita nanya "aku gemuk ga?" sebenernya kita tahu jawabannya, tapi masih keukeuh mau dijawab dengan kalimat semacam "enggak koq, kamu tetep cantik", ya ga sih? hayoooo ngaku.
*
Nah, sore itu, jawaban semacam itulah yang aku harapkan. Karena aku tergolong orang yang ngomong dulu mikirnya belakangan (payah) beberapa detik setelah ngomong, aku berharap pacarku jawab "ya ga lah yang.." rrgghhh mau tau jawaban pacarku?
*
Well...kenapa aku takut berantem? karena aku takut melakukan hal-hal yang diluar kendali dan berakibat fatal untuk hubungan kami berdua. Kenapa aku takut terhadap akibat buruk kalo aku yang menciptakan "sebab"? Sejak percakapan itu, bahkan sejak aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang (lagi), seringkali aku memikirkan kira-kira apa yang akan menjadi sebab aku dan pasanganku berantem? kalo hal itu dateng, kira-kira apa yang akan aku dan pasanganku lakukan?
Nah...itulah PR untukku dan untuk semua makhluk berpasangan di bumi pertiwi tsaahh, jangan dipikirin, jalani saja. JANGAN SKEPTIS itu yang terpenting.
:)
"yang...nanti kita berantem ga ya?"Entah karena melow bin galau karena kurang dari 2jam aku harus pisah lagi dari kekasih hati, atau karena apa aku ga tahu...tiba-tiba aja pertanyaan itu meluncur. Sebagai perempuan, ya...meskipun aku adalah perempuan jadi-jadian setengah laki-laki dan setengahnya adalah alien, tetep saja melontarkan pertanyaan sebodoh itu mengharap jawaban yang gimana ya??? nah lo...
*
Eiii penontooon, tahu kan maksud aku? misalnya begini, kalo kita nanya "aku gemuk ga?" sebenernya kita tahu jawabannya, tapi masih keukeuh mau dijawab dengan kalimat semacam "enggak koq, kamu tetep cantik", ya ga sih? hayoooo ngaku.
*
Nah, sore itu, jawaban semacam itulah yang aku harapkan. Karena aku tergolong orang yang ngomong dulu mikirnya belakangan (payah) beberapa detik setelah ngomong, aku berharap pacarku jawab "ya ga lah yang.." rrgghhh mau tau jawaban pacarku?
"pasti..."Aku bengong
"aku ga mau berantem..."Ketika aku melontarkan kalimat itu, ga kalah bodohnya dengan pertanyaan sebelumnya -_-" apalagi aku mengucapkan dengan nada manja bin nggilani (semoga pacarku ga ilfil).
"kalo kita berantem dan bisa menyelesaikannya, kita akan semakin mesra. kalo engga hubungan akan bertambah buruk"Kira-kira pacar menjawab seperti itu, karena kemampuanku mengingat dialog, lirik dan sejenisnya agak parah, kira-kira yang masih tersisa dikepalaku ya kalimat itu.
*
Well...kenapa aku takut berantem? karena aku takut melakukan hal-hal yang diluar kendali dan berakibat fatal untuk hubungan kami berdua. Kenapa aku takut terhadap akibat buruk kalo aku yang menciptakan "sebab"? Sejak percakapan itu, bahkan sejak aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang (lagi), seringkali aku memikirkan kira-kira apa yang akan menjadi sebab aku dan pasanganku berantem? kalo hal itu dateng, kira-kira apa yang akan aku dan pasanganku lakukan?
Nah...itulah PR untukku dan untuk semua makhluk berpasangan di bumi pertiwi tsaahh, jangan dipikirin, jalani saja. JANGAN SKEPTIS itu yang terpenting.
:)
kunjungan gan .,.
BalasHapusbagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,
thank you...oke oke nanti aku berkunjung balik :)
Hapus