I love you, always

Untuk diriku,

Hei, kamu....aku tahu kamu sudah melakukan banyak hal (yang menurutmu sendiri) hebat, dan kamu sendiri sudah sangat kuat berdiri di dua kakimu sendiri. Memang merepotkan sana sini sesekali, tenang saja itu bukti bahwa kamu manusia masih membutuhkan orang lain.

Kamu sudah banyak menggali dan mengenali siapa kamu, apa yang kamu mau. meski tidak semua mampu kamu wujudkan, mungkin lebih tepatnya belum mampu kamu wujudkan. Sabar, bersandar saja pada bahu Tuhan.

Aku tahu kamu sudah melakukan usaha yang cukup untuk mengendalikan diri, tapi jangan lupa untuk belajar (lagi) bagaimana berinteraksi. Kamu tidak harus menyiksa diri, menahan marah hanya karena kamu memedulikan orang lain, kamu tidak lupa dengan hatimu kan? Tapi kamu juga harus mengendurkan saraf amarahmu yang kelewat sensitif itu. Otot penarik di pipimu sudah habis stoknya? Coba beli beberapa. Mulutmu yang memang sudah dari cetakannya maju 5cm itu, biasakan ditarik mundur supaya mengendur?

Semakin hari kamu berevolusi menjadi kritikus yang sok tahu segalanya, dan itu tidak menyenangkan.

Kamu berhentilah menuntut orang lain menjadi seperti yang kamu mau, kamu bukan dalang dan mereka bukan boneka bonekamu.

Kamu berhentilah berharap banyak kepada orang lain, kamu bukan manusia lemah dan renta sementara mereka bukan penyandang dana atau sinterklas.

Bukan berarti kamu harus berpura pura bersikap manis, berpura pura menjadi baik agar disenangi orang lain. Jadikan dirimu satu satunya penyebab, jadikan hatimu, bahagiamu adalah sumber sejuta alasan unuk berbuat baik, unuk berlaku baik.

Ingat saja kamu bukan mereka dan mereka tidak akan pernah bisa menjadi kamu.

Terus tersenyum cantik ^^

I love you, as always

----------------------
#30HariMenulisSuratCinta

Komentar

Postingan Populer