Sekarang atau besok sama saja

"Lo puasa kapan mif?" pertanyaan ini beberapa diluncurkan beberapa temen kantor, pacar dan temen temen yang gw temui. Kebingungan (baca : ketidakpastian) menentukan 1 Ramadhan bukanlah sekali ini terjadi, makanya gw merasa biasa saja. Bukan karena tingkat toleransi gw yang semakin meningkat, tapi setau gw memang ada beberapa pendapat, dan semuanya benar. Ada dalilnya (boleh cek TL ustadz @felixsiauw untuk tau lebih jelas).

Kalo gw dari dulu memang kebetulan berada di lingkungan NU (Nahdatul Ulama) dan gw diajarkan untuk mengikuti Ulil Amri (pemimpin) yaitu pemerintah. Kalo ada kesalahan dalam menentukan kapan puasa atau kapan lebaran kita sebagai umat tidak menanggung dosanya (kurang lebih begitu).

Kalo ternyata 1 Ramadhan menjadi berbeda-beda dan menyebabkan rencana (beberapa orang) berantakan atau sampai ada yang merasa kesal dengan mundurnya 1 Ramadhan versi pemerintah, merekapun tidak pantas untuk kesal. Apalagi hanya karena (maaf) teman-teman yang non muslim kesulitan mencari menu makan siang, kemunduran 1 Ramadhan lah yang di jadikan kambing hitam, dan harus marah-marah di social media. Kalo sebelumnya gw ga pernah ambil pusing soal yang berhubungan dengan Agama, kali ini gw bener-bener ga ngerti di sebelah mananya yang patut membuat kita marah-marah? Kalo hari ini (20 Juli 2012) ditetapkan 1 Ramadhan oleh pemerintah, apakah hari ini masih ada yang jualan? Engga. Justru semakin banyak yang tutup.

Jadi...puasa sekarang atau besok sama saja, pahalanya sama saja, warung yang buka hanya beberapa, sama saja.



Ps: Ada seorang teman asli Batak dan kebetulan non muslim, kerja di daerah tambun bercerita ke gw. Selama bulan puasa dia akan makan siang di tempat yang sama yaitu "Lapo" karena dia ga mau nebak-nebak warung mana yang buka. (I think this is smart decision, isnt it?)

Komentar

  1. saya sih ikut 'aliran' puasa yang paling telat, dan lebaran yang paling cepat.
    eh?
    *ditimpuk pake pohon kurma* :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer