Aku ingin tinggal sebentar


Kemarin...menitik air mata dalam detik hitung mundur waktuku untuk segera meninggalkanmu, meninggalkan peluk dan kecup mesramu. Bergegas meringkus tumpukan baju kotor dan pernak-pernik berserakan, bergegas memangkas waktu menjadikannya semakin pendek, membuat kerongkongan tercekat, sesak. Bukan debu, tapi rindu yang menggebu.

Kemarin...seperti waktu-waktu yang lalu, di terminal keberangkatan hanya mampu tersenyum dan tak henti-henti menjejal sesak.

Aku ingin tinggal sebentar saja, sedikit lebih lama.

 Menyusur dinginnya kotamu, menyecap susu panas berlatar belakang suara kendaraan dan celotehku tentang kegiatanku seharian. Menghirup udara di kotamu dari balik jendela kamar, menjerang air untuk secangkir teh panas, dan sedikit keriuhan panci dan penggorengan untuk sarapan. 

Aku ingin tinggal sebentar saja, sedikit lebih lama, bisa kau kabulkan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer