Mommy
Doa adalah lengan yang panjang, dengan mendoakannya kamu memeluknya - @karizunique
Jakarta diguyur hujan deras sejak selepas waktu makan siang. Meski sekarang hanya menyisakan rintik rintik romantis, aku diguyur hujan deras dan terasa nyeri ketika menelusur lini masa di perkampungan twitter.
Kenapa?
Besok tanggal 22 Desember, pasalnya adalah hari IBU. Sebenarnya aku tau akan hal itu, tapi kenapa? Menjelang 28 tahun, sepertinya aku belum pernah merayakan hari IBU bersama mami (masih ingat sebutanku untuk Ibuku banyak ragam?). Jarak adalah kambing hitam yang tepat atas keadaan ini. Ya, aku dan mami terpisah jarak puluhan ribu kilometer. Tapi, aku akan tetap mengucapkan terima kasih untuk mami
Terima kasih sudah pernah menjadi idolaku, dulu. Terima kasih sudah menginfuskan contoh contoh menjadi seorang Ibu yang baik melalui perbuatan yang memang patut kami (anak anakmu) contoh ataupun perbuatan yang meninggalkan bekas dan menjadikan itu sebuah pembelajaran untukku.
Terima kasih atas setiap tetes keringat yang bahkan aku belum pernah menghapusnya. Terima kasih atas omelan omelanmu ketika kita bersama, keripik usus dan keripik paru yang sampai hari ini aku masih penasaran bagaimana membuatnya. Meski mami kurang mahir memasak, beberapa masakanmu tetap juara. Semua jenis bolu mami tetap jagonya.
Terima kasih keras kepalanya, membuatku mengelus dada sekaligus berkaca.
Ah, mami doaku aku kirimkan setiap malam, berharap bermalam - malam kita terpisah sepanjang dan sebanyak itu pelukanku untuk mami :')
Komentar
Posting Komentar