Sekali lagi


You...yess you did it again
You did hurt my heart
I don't know how many times
I don't know what to say, you’ve made me so desperately in love...and now you let me down
You turn my whole life so blue drowning me so deep.

Sejak bertahun tahun lalu kamu memilih untuk bersamanya, tidak pernah sekalipun aku membunuh perasaan ini untukmu. Meski cintamu bukan untukku, tidak sekalipun cinta ini aku berikan kepada perempuan lain. Hatiku bukan cuma hancur ketika itu, tubuhku lunglai seperti kehilangan tulang tulang penyangga. Darahku seperti berhenti mengalir. Kali itu aku benar benar kau hancurkan.

Hari ini kau melakukannya lagi. Menghancurkan hatiku untuk kesekian kali. Mendatangiku dengan cincin bermata satu di jari manis. Sesak. Rambut sebahumu masih menyibak aroma shampo yang sama, baju terusan selutut membuatmu terlihat anggun dan matang. Menelan ludah sendiri seperti menelan cairan beracun. Dadaku sesak. Kutahan menghambur ke pelukmu karena kilau batu dari cincinmu. Aku hanya mampu mematung, memasang senyum ala kadarnya, sambil mengulur tangan untuk menjabat tanganmu.

Kamu pernah terperosok dalam lubang berisi semak belukar di tengah hutan? Penuh ranting menusuk bagai duri. Lembab, dingin dan gelap. Sekarang aku merasakannya. Tanpa perlu kamu berkata, aku tahu maksud kedatanganmu dengan selembar art paper ditangan kirimu. Jelas sekali itu sebuah undangan. Kamu pernah menunjukkan desainnya ketika masih menjadi pacarku. Itu adalah hasil karyamu, angan2 undangan pernikahanmu kala itu.

Entah kenapa mukamu berubah menjadi merah. Matamu tiba-tiba di naungi awan abu abu. Karina, aku lah yang hancur hari ini, bukan kamu. Akulah yang kamu dorong menuju lembah terdalam bernama kesedihan.

"Mas, maafkan aku" kau sodorkan art paper dengan hiasan daun papyrus diikat pita berwarna kuning.

Aku hanya menunduk mencengkeram botol mineral dan sesekali meneguk cepat. Bahkan aku tidak tahu apakah aku sempat bernapas atau tidak. Kenapa harus sekarang Kar? Kenapa saat aku telah memintamu kembali kepadaku, kenapa saat aku begitu bersemangat mengumpulkan apapun yang aku butuhkan untuk memintamu dari keluargamu? Kenapa permintaanku untuk menunggu sebentar saja tidak kau penuhi?

Apakah cinta untukku benar benar tidak bersisa Kar? Kali ini kamu terlalu dalam menenggelamkanku dalam laut tak berdasar. You’ve made me so desperately in love. Hampir saja aku meledak didepanmu, setengah mati aku menahan. Kamu tidak mengucapkan sepatah katapun.

"Jika kamu merasa begitu berat menyerahkan ini, kenapa kamu memaksa datang kemari?" entah dari mana kalimat itu datang, meluncur begitu saja tiba tiba.

Kamu hanya mampu duduk merunduk, memainkan jemarimu sesekali mengelus cincin yang melingkar di jari manismu. Sejak kamu meninggalkanku kala itu, keadaan tidak pernah sama, perhatianmu tidak pernah lagi sama hangatnya, tapi aku masih sama seperti dulu, besar cintaku tidak pernah berkurang, cinta ini semakin hari semakin besar, semakin kuat. Kejadian hari ini akan merubah segalanya, tidak akan pernah sama seperti semula.

Sesak di dada ini serasa ingin meledak, kutenggak habis sisa air mineral dalam genggamanku. Rahangku mengeras, mataku memanas. Dadaku naik turun memburu irama dengusan dari hidungku. Kamu berdiri, aku lihat mulutmu terkunci rapat, mengkerut kecil. Aku paham sekali ekspresimu itu. Kamu melangkah pergi, lagi. Ah aku mengenal sekali adegan ini, kenapa harus kamu ulangi lagi Karina? Akankah terulang lagi, kamu meninggalkan tanpa menoleh melihatku sekali. Satu langkah...dua langkah...tiga langkah, kamu berhenti. Tidak sedetikpun aku mengalihkan pandangan sejak kau berdiri.

“Pastikan kamu hadir” kubaca gerak bibirmu mengucapkan tiga kata.

Karina, sekalipun kamu meminta tetes air terakhirku ketika kita berada di gurun pasir aku akan memberikannya, tapi memintaku hadir di pernikahanmu?

--------------------

Ps: Lagu yang sedang bercerita adalah You milik Ten 2 Five

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer