Sesuatu yang indah yang harus kita renungi bersama

Sebelumya mo info dulu nih penonton, tulisan gw kali ini hasil copas alias repost dari notes  facebook temen gw Adinda Tiara,  karena isinya terlalu indah untuk dibagi, makanya gw mau para penonton baca tulisan ini, gw aja berasa ditusuk-tusuk duri bunga mawar (eeaaa) maap ya penonton...yuk dibaca.

______________________________________________________________________________________________

This is the email i received from someone which dedicated for anybody who seeks love, has already got 1 or for those who have been hurt by it... :) hehe it's quite inspiring thou...

Bagaimana perasaanmu jika seseorang yang direncanakan akan menjadi pendamping hidupmu ternyata menikah dengan sahabatmu sendiri?

Mungkin hatimu nelangsa.. Ada sejumput kecewa berkecambah. Andai dulu aku menerima dia apa adanya, pasti aku yang bersanding dengannya, begitu bisik hatimu. Kini, kau melihat dia bersanding dengan teman baikmu. Kau harus rela, ikhlas. Mungkin dia memang lebih baik bersanding dengan sahabatmu. Karena kecewa telah berbunga, kau tak datang ke pesta pernikahannya. Padahal, hukum datang ke undangan pernikahan itu wajib. Di sana ada berkah dan doa, meskipun yang sering kita lihat hanya pamer kemewahan dan kemeriahan.

Coba kita renungkan, mungkin kau pernah berkunjung ke toko pakaian. Kau memilih pakaian yg pas untukmu. Mungkin pramuniaga menyarankan, “ini pakaian yg cocok untuk Anda.” Kau membawa pakaian itu ke fiiting room, mencobanya. Betulkah pakaian itu cocok untukmu? Kau teliti bahannya, jahitannya, ukurannya. Setelah memeriksa dgn seksama, kau merasa kurang sreg dgn pakaian itu.Dengan kata maaf pada parmuniaga, kau kembalikan pakaian itu ke tempatnya. Kau beralih ke gerai pakaian lain. Hal yg sama mungkin terulang, pakaian yg menurut orang lain pas untukmu, atau pakaian yg sepintas cocok menurutmu, ternyata tidak tepat setelah diteliti. Sebuah pakaian, mungkin cocok untuk orang lain, tapi tak cocok untukmu. Kau tak bisa membeli pakaian warna gelap krn kulitmu sawo matang. Kau tak cocok mengenakan kemeja dgn motif vertikal berdempet, krn posturmu kurus tinggi, motif itu akan membuatmu terlihat semakin kurus. Kau harus berdamai dgn situasi dan kondisi Tetapi yakinlah ada pakaian yg tepat disebuah gerai tertentu yg cocok untuk setiap orang… Memang ada seseorang yg begitu masuk ke satu gerai langsung menemukan pakaian yg tepat untuknya. Ada juga yg harus berputar-putar, keluar-masuk dr satu gerai ke gerai lainnya untuk menemukan pakaian yg tepat, sampai kaki pegal dan peluh menganak sungai. Banyak hal yg membuat pakaian itu tak tepat untukmu, bisa bahan, motif, warna, model bahkan harga. Selera orang berbeda. Ada juga seseorang yg tak yakin dgn sebuah pakaian, tapi ia tetap mencobanya. Ia bertanya-tanya, cocokkah pakaian ini untukku? Ia meneliti dgn seksama. Ia menemukan fakta bahwa tak ada hal yg membuat ia harus menolak pakaian itu. Apalagi pakaian itu hadiah seorang yg dihormatinya, orang yg dikasihinya atau mumpung sedang ada great sale! Beli sekarang atau menyesal kemudian. Bertahun-tahun setelah mengenakan pakaian itu, baru terasa, pakaian itu memang cocok untuknya.

Pakaianmu, pasangan untukmu. Bisa cocok untuk orang lain, tapi tidak dgnmu. Maka, tak perlu bersedih jika seseorang yg kau kira tepat untukmu bersanding dgn orang lain; orang yg dekat denganmu. Yakinlah pasangan yg tepat ada di suatu tempat dan kau akan berjumpa dgnnya disuatu masa tertentu. Mungkin Yang Kuasa sengaja menyimpannya, agar saat bertemu kau benar-benar siap berdampingan dgnnya. Sesuatu yg baik menurutmu, belum tentu baik menurut-Nya. Terus berusaha dan berdoa. Perbaiki diri sampai akhirnya kau temukan pakaian yang cocok untukmu. Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, “Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya”, Tuhan menjawab.. Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan. Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria  yang saya inginkan dalam pasangan saya.

Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, “HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan.”

 Saya bertanya, “Mengapa Tuhan?” dan Ia! menjawab, “Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar.”

Aku bertanya lagi, “Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?”

Jawab Tuhan, “Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau.. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak…”

Kemudian Ia berkata kepada saya, “Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu”.

 Ini untuk : yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari..

 J I K A……..

Jika kamu memancing ikan…..Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil Ikan itu…..Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup. Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang…Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya….. Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja……Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat…

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh……cukuplah sekadar keperluanmu.……

Apabila sekali ia retak……tentu sukar untuk kamu menambalnya semula…… .. Akhirnya ia dibuang….. Sedangkan jika kamu coba memperbaikinya mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi……Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya…. Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya Begitu istimewa…..Anggaplah ia manusia biasa. Apabila sekali ia melakukan kesilapan bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya, akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya.

Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berlengah, coba mencari makanan yang lain…. Terlalu ingin mengejar kelezatan. Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya. kamu akan menyesal.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan…..yang membawa kebaikan kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu berlengah? dengan coba bandingkannya dengan yang lain..Terlalu mengejar kesempurnaan.

Komentar

Postingan Populer