Apa yang susah?
Ya, apa yang susah?
Kuliahku sudah memasuki akhir semester 4, gara-gara persiapan pernikahan, kerjaan banyak sampe ga enak kalo mau ninggal hari sabtu demi kuliah, sampe males karena pengen jalan dan nyamperin pacar ke jogja adalah alasanku meninggalkan bangku kuliah semester ini. Kalo dihitung-hitung, semester ini aku masuk kuliah hanya 2 atau maksimal 3x per mata kuliah, itupun termasuk UTS.
Minggu lalu adalah pekan ujian akhir semester, meski ada yang nyolong start seminggu sebelumnya dan ada yang gagal finish sehingga mundur minggu depan. Kalo di kampus normal (bukan berarti kampusku ga normal ya) mungkin aku sudah ga bisa ikutan ujian akhir. Minggu lalu aku sudah menyiapkan 7 lembar surat untuk masing-masing dosen, ceritanya memohon belas kasihan dan siap dibebani tugas bejibun kalo memang diperlukan. Demi apa? demi mendapat nilai yang manusiawi di transkrip nanti.
Dari kesemua dosen, ada satu dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial (merinding ngetiknya). Sumpah dosen ini realistis banget, instead of baik banget aku memilih kata realistis. Kenapa? karena bapak ini adalah satu-satunya dosen yang ga mempedulikan absen (hell yeah happy tingkat syahrini menang lotre), ketika aku menjelaskan perihal absennya aku mengumpulkan tugas dan belum submit UTS ke email beliau, dengan mudahnya dia bilang "sudah ga masalah, kamu submit aja semuanya". Siang itu Jakarta lagi ga panas, ditambah kabar gembira seria-rianya.
Trus??? Apa yang susah????
Materi UAS berisi tentang studi kasus dan analisis ekonomi harus di submit hari Rabu, yaitu hari ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.26 dan aku masih belum ngetik selembarpun.
Aku memutuskan untuk googling, membaca sebanyak-banyaknya materi. TERLAMBAT.
Aku mencoba mengarang bebas, DANGKAL.
Aaaaarrghh selama tiga hari aku mengatasnamakan kerjaan padahal selama kerja sempet maen twitter, sempet liat facebook dan bisa update blog. Setiap pulang kantor, sempet banget maen game sampe ketiduran.
Sekian terima kasih, menerima gamparan supaya cepet sadar.
Kuliahku sudah memasuki akhir semester 4, gara-gara persiapan pernikahan, kerjaan banyak sampe ga enak kalo mau ninggal hari sabtu demi kuliah, sampe males karena pengen jalan dan nyamperin pacar ke jogja adalah alasanku meninggalkan bangku kuliah semester ini. Kalo dihitung-hitung, semester ini aku masuk kuliah hanya 2 atau maksimal 3x per mata kuliah, itupun termasuk UTS.
Minggu lalu adalah pekan ujian akhir semester, meski ada yang nyolong start seminggu sebelumnya dan ada yang gagal finish sehingga mundur minggu depan. Kalo di kampus normal (bukan berarti kampusku ga normal ya) mungkin aku sudah ga bisa ikutan ujian akhir. Minggu lalu aku sudah menyiapkan 7 lembar surat untuk masing-masing dosen, ceritanya memohon belas kasihan dan siap dibebani tugas bejibun kalo memang diperlukan. Demi apa? demi mendapat nilai yang manusiawi di transkrip nanti.
Dari kesemua dosen, ada satu dosen mata kuliah Ekonomi Manajerial (merinding ngetiknya). Sumpah dosen ini realistis banget, instead of baik banget aku memilih kata realistis. Kenapa? karena bapak ini adalah satu-satunya dosen yang ga mempedulikan absen (hell yeah happy tingkat syahrini menang lotre), ketika aku menjelaskan perihal absennya aku mengumpulkan tugas dan belum submit UTS ke email beliau, dengan mudahnya dia bilang "sudah ga masalah, kamu submit aja semuanya". Siang itu Jakarta lagi ga panas, ditambah kabar gembira seria-rianya.
Trus??? Apa yang susah????
Materi UAS berisi tentang studi kasus dan analisis ekonomi harus di submit hari Rabu, yaitu hari ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.26 dan aku masih belum ngetik selembarpun.
Aku memutuskan untuk googling, membaca sebanyak-banyaknya materi. TERLAMBAT.
Aku mencoba mengarang bebas, DANGKAL.
Aaaaarrghh selama tiga hari aku mengatasnamakan kerjaan padahal selama kerja sempet maen twitter, sempet liat facebook dan bisa update blog. Setiap pulang kantor, sempet banget maen game sampe ketiduran.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, berbuat baik, dan saling memberi nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. (103:1-3)Sebelah mana aku yang melakukan kebaikan? sungguh aku sejenis manusia yang menyia-nyiakan waktu. Terbukti, instead of mengerjakan materi UAS (dalihnya kepala udah buntu ga ada ide) eh malah ngeblog.
Sekian terima kasih, menerima gamparan supaya cepet sadar.
Bisa sih aku gampar kamu, tapi ya, entar pasti aku merasa bersalah, soalnya aku juga gitu sih orangnya.
BalasHapusa procastinator :|
*mainin tanah*
*uyel uyel*
BalasHapus